New Media terdiri dari 2 kata yaitu New dan
Media. New yang berarti Baru dan Media yang berarti Perantara. Jadi New Media
merupakan Sarana perantara yang baru. Baru dalam arti disini dilihat dari segi
waktu, manfaat, produksi, dan distribusinya. New Media juga dapat disebut
sebuah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer,
atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian
besar teknologi yang digambarkan sebagai “media baru” adalah digital, seringkali
memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat,
interaktif dan tidak memihak. Beberapa contoh New Media adalah Internet,
website, komputer multimedia, permainan komputer, CD-ROMS, dan DVD.
New Media merupakan perkembangan baru dari
media-media yang telah digunakan manusia. Karakternya yang merupakan bentuk
digital tentu memudahkan dalam bertukar informasi dan berbagai kegiatan
lainnya. Namun dalam perkembangannya, New Media bisa memberikan nilai negatif
juga, yaitu dapat mengakses situs yang berbau porno dan kekerasan dengan mudah
dan memberikan efek ketagihan bagi penggunanya. Jadi sudah seharusnya
perkembangan New Media diikuti juga dengan kebijakan orang yang
memanfaatkannya.
Manfaat New Media
1.
Arus
informasi yang dapat dengan mudah dan cepat diakses dimana saja dan kapan saja.
2.
Sebagai
Media transaksi jual beli
3.
Sebagai
media hiburan contohnya game online, jejaring social, streaming video, dll
4.
Sebagai
media komunikasi yang efisien. Kita dapat berkomunikasi dengan orang yang
berada jauh sekalipun, bahkan bertatap muka dengan video conference.
5.
Sarana
pendidikan dengan adanya buku digital yang mudah dan praktis
kekurangan dari New Media yaitu sebagai
berikut:
1.
Terbukanya
informasi menimbulkan kemungkinan pencurian data pribadi. Hal ini biasa
dilakukan hacker dengan tujuan-tujuan tertentu.
2.
Virus.
Terbukanya arus informasi dan komunikasi juga dapat membawa virus yang berkedok
aplikasi dengan mudah menyebar.
Menurut Lev Manovich terdapat 5 DNA dalam
new media. Antara lain :
1.
NUMERICAL
REPRESENTATION (Pengaplikasian matematika dalam media)
New Media adalah media yang dibuat dengan
kode digital, yaitu memakai representasi matematis. Hal ini membuat New Media
dapat dideskripsikan secara formal / matematis. Contohnya, sebuah gambar dapat
dijelaskan menggunakan fungsi matematika. Lalu, obyek new media adalah subyek
dari manipulasi alogaritma; artinya new media selalu dikonvergensikan dengan
ilmu matematis, contohnya, dengan menggunakan alogaritma yang tepat, kita dapat
dengan otomatis membuang “noise” dari foto, meningkatkan kontras warna, mencari
sisi-sisi dari bentuk, atau mengubah proporsi dan ukuran gambar, singkatnya,
media menjadi mudah untuk diprogramkan.
2.
MODULARITY
(Adanya konvergensi / penggabungan aneka media menjadi satu)
DNA kedua ini membahas mengenai betapa
media yang disebut new media, adalah media yang didalamnya terdiri dari
gabungan berbagai elemen. Itu artinya terdapat konvergensi media di dalamnya,
dimana beberapa media dijadikan satu, itu baru disebut new media. Kesimpulan
dari modularity adalah, obyek new media terdiri dari bagian-bagian independen,
yang masing-masing kembali terdiri dari bagian-bagian independen yang lebih
kecil (berlapis-lapis) dan seterusnya hingga ke “atom” terkecil – pixel, poin
3-D, atau karakter teks.
3.
AUTOMATION
(New media harus otomatis)
Dalam Automation ini, sifat otomatis new
media terbagi menjadi 2, yaitu Low-Level Automation dan High-Level Automation.
Low-Level Automation bekerja dengan
mengubah atau menciptakan perubahan dari sketsa suatu obyek dengan memakai
template atau alogaritma sederhana; contohnya program edit gambar seperti
Photoshop dapat dengan otomatis memperbaiki gambar hasil scan, membersihkan
gambar dan meningkatkan kontras gambar.
High-Level Automation mengharuskan komputer
untuk memahami beberapa tingatan, makna pada obyek yang ada (komputer memahami
semantik / bahasa). Ini merupakan pengembangan dari proyek Artificial
Intelligence / AI (Kecerdasan buatan), contoh media yang telah memakai
High-Level Automation aDalah Smart Camera.
4.
VARIABILITY
(Satu new media, tercipta dan dapat diaplikasikan dalam berbagai versi)
Ini merupaan dampak lain dari DNA 1 dan 2
(Numerical dan Modularity).Oleh sebab itu, DNA ini (Varability) tidak mungkin
terdapat jika tidak disertai dengan modularity (konvergensi media /
penggabungan beberapa elemen media)
Contoh variability dalam new media, yaitu
adanya software Photoshop yang tercipta dalam berbagai bentuk, Adobe (CS, CS3,
dll), Idesign, atau microsoft office tools.
5.
TRANSCODING
(Menerjemahkan suatu elemen media ke format lainnya)
Ini merupakan DNA terakhir yang jauh sekali
berkembang dari ke-4 DNA new media sebelumnya. Pada tahapan Transcoding,kita
perlu memahami logika dari media, dan bagaimana media harus berubah mengikuti
perkembangan manusia. Perkembangan ini tentu tidak langsung, tetapi pelan-pelan
karena bertahap.
Untuk memahami logika new media, kita perlu
memahami computer science. Disana kita dapat menemukan istilah-istilah baru,
kategori-kategori, serta operasi untuk mengkarakterkan media menjadi mudah
untuk diprogramkan.
Kesimpulannya; Transcoding merupakan DNA
new media terakhir yang membuat media dipandang sebagai sesuatu yang dapat
berpikir karena adanya perkembangan logika media sehingga media memiliki
pembauran makna dengan manusia (New media adalah media yang “cerdas seperti
manusia” karena terus berkembang seturut perkembangan jaman).